Mata uang tunggal melemah terhadap 13 dari 16 mata uang yang diperdagangkan. Sementara, Aussie melemah terhadap semua mata uang akibat spekulasi Bank Sentral China kemungkinan masih akan melakukan pengetatan kebijakan moneter, membatasi permintaan pada aset dengan yield tinggi.
"Pasar sepertinya kecewa dengan langkah minim dari Eropa untuk mengatasi krisis," kata Takashi Kudo, General Manager of Marketing Information services di NTT SmartTrade Inc, unit dari Nippon Telegraph & Telephone Corp di Tokyo. "Posisi masih bias sell pada EUR."
Euro melemah ke $1.3272 pada pukul 09.35 WIB dari level $1.3294 di sesi New York kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar