Strategi Trading
Salam profit bagi trader semua. Pada kesempatan Yang lalu saya telah mengenalkan indicator Ichimoku Kinko Hyo. Dan pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana kita menggunakan Ichimoku Kinko Hyo ini sebagai Strategi Trading Kita.
Langsung Masuk Materi Simak Dengan teliti.
Kumo/Cloud
Kumo yang berarti awan dalam bahasa Indonesia, merupakan konsep yang terpenting dan terunik yang perlu dipahami terlebih dahulu. Kumo terbentuk akibat adanya perbedaan antara dua garis Span A (1st span) dan Span B (2nd span). Para trader yang menggunakan Ichimoku sering menggunakan istilah Up Kumo dan Down Kumo untuk menggambarkan posisi awan yang terbentuk pada grafik. Up Kumo terjadi ketika garis Senkou Span A berada di atas garis Senkou Span B. Dan sebaliknya Down Kumo terbentuk ketika garis Senkou SpanA berada di bawah garis Senkou SpanB.
Penggunaan Kumo
Kumo ini digunakan dalan 3 hal, yaitu untuk mengidentifikasi Trend, identifikasih area support dan resistance, dan sebagai indicator volatilitas harga. Kita bahas satu persatu fungsi Kumo.
- Trend
- Jika Kumo berada dibawah harga, maka trend secara keseluruhan diasumsikan bullish.
- Jika Kumo bergerak di atas harga maka asumsi keseluruhan tremd adalah bearish.
- Dan jika harga bergerak diantara area Kumo maka asumsi trend adalah sideways atau bias.
Trend Bearish
Trend Bullish
2. Support dan Resistance
Pedoman yang digunakan untuk dasar penentuan support dan resistance cukup sederhana, hanya dengan menjadikan garis kumo sebagai patokan penentuan support dan resistance.
Trend Bullish
2. Support dan Resistance
Pedoman yang digunakan untuk dasar penentuan support dan resistance cukup sederhana, hanya dengan menjadikan garis kumo sebagai patokan penentuan support dan resistance.
- Ketika Uptrend, garis bagian atas kumo akan berperan sebagai support pertama. Sedangkan garis atau batas bawah Kumo berperan sebagai Support Lanjutan
- Dan sebaliknya, ketika Trend Turun (ketika kumo berada di atas harga) maka bagian terendah dari Kumo akan berfungsi sebagai resistance pertama dan bagian tertingginya sebagai Resistance lanjutan
3. Volatilitas
Jika kita perhatikan Kumo memiliki ketebalan yang berbeda, sesuai dengan pergerakan harga. (ketebalan ini merupakan jarak antara dua garis pembentuk kumo Senkou Span A&B). Semakin tebal kumo, maka semakin tinggi pula volatilitas pergerakan harga. Dan demikina pula sebaliknya.
Hal ini terjadi karena perbedaan periode antara garis Senkou Span A dan B. Tingginya volatilitas harga akan memaksa garis span A menjauh dari span B, dan membentuk ketebalan kumo itu sendiri. Dan sebaliknya jika volatilitas kecil maka span A akan mendekan ke span B dan ketebalan Kumo akan menipis.
Melalui Identifikasi seperti ini, Pengguna Ichimoku Kinko Hyo akan lebih mudah menyimpulkan kapan akan terjadi Reversal atau perubahan Trend.
• Down Trend dimulai setelah harga berhasil menembus area Up Kumo.
• Up Trend dimulai ketika harga berhasil menembus area Down Kumo.
Trimakasih.
Jangan lupa Komentar nya ya.....
dan saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar